Selasa, 08 Mei 2012

Tugas Pembelajaran Menulis


1.      Identifikasilah
a)      ciri-ciri guru yang baik
Prof. Dr. Saroj Buasri (1970) berpandangan bahwa guru-guru yang baik hendaknya mempunyai tiga kualitas besar, yaitu:
·         Guru yang baik harus mengajar dengan baik. Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik pengajaran yang sifatnya ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan moralitas dengan pengajaran
·          Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk pengembangan dan pengetahuannya
·          Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.
Para ahli dan cendikian Islam telah menetapkan beberapa ciri seorang guru yang baik. Dengan ciri-ciri berikut, seorang guru diharapkan dapat menjadi guru yang ahli di bidangnya. Ciri-ciri tersebut adalah:
·         Ikhlas dalam Mengemban Tugas sebagai Pengajar
Ia harus mempunyai falsafah hidup bahwa tugasnya tersebut merupakan bagian dari ibadah. Tentu saja suatu ibadah tidak akan diterima Allah bila tidak disertai dengan keikhlasan. Amat jauh perbedaan antara seorang guru yang ikhlas dan saleh dengan seorang guru yang munafik. Seorang pelajar biasanya dapat berprestasi karena keikhlasan dan kesalehan gurunya. Hal itu telah dijamin oleh Allah dalam firman-Nya berikut: “Hendaklah kalian menjadi orang-orang yang rabbani (orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah), karena kalian selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kalian tetap mempelajarinya,” (QS Ali Imran [3]: 79).
·         Memegang Amanat dalam Menyampaikan Ilmu
Bagi seorang guru, ilmu merupakan amanat dari Allah yang harus disampaikan kepada anak didiknya dengan tanpa ada yang dikurangi. Ia juga harus menyampaikannya sebaik dan sesempurna mungkin. Jika ada seorang guru menahan atau menyembunyikan ilmu yang dimilikinya, maka ia berarti telah berkhianat pada amanat yang telah diberikan Allah kepadanya.
·         Memiliki Kompetensi dalam Ilmunya
Sudah menjadi keharusan bagi seorang pengemban tugas sebagai pengajar untuk memilki penguasaan yang cukup atas ilmu yang akan ia ajarkan. Ia juga dapat menggunakan sarana-sarana pendukung dalam menyampaikan ilmu. Allah memerintahkan setiap orang untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan-Nya. Karakter ini berlandaskan sabda Rasulullah Saw. berikut: “Sesungguhnya Allah menyukai seorang di antara kalian yang bila bekerja ia menyelesaikan pekerjaannya (dengan baik),” (HR Al-Baihaqi).
·         Menjadi Teladan yang Baik bagi Anak Didiknya
Seorang pelajar pasti selalu melihat gurunya. Baginya, seorang guru adalah contoh berakhlak dan bertingkah laku, seperti halnya ia mengambil ilmu darinya. Oleh karena itu, seorang guru berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang murid. Rasulullah sendiri dapat mempengaruhi khalayak ramai saat itu hanya dengan keteladanan beliau yang baik. Tidak heran bila waktu itu banyak orang Arab yang masuk Islam secara beramai-ramai. Tentang pentingnya keteladanan ini, Al-Quran menjelaskan dalam firman Allah Swt. berikut: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah, hari akhir (kiamat), dan dia banyak menyebut Allah,” (QS Al-Ahzab [33]: 21).
b)     Ciri-ciri guru yang hebat
·         Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa.
·         Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
·          Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
·          Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru.
·         Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.
2.      Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi  "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Saya akan berupaya menjadi guru yang baik. karena:
·         Guru yang hebat belum tentu guru yang baik.
·         Menjadi guru yang baik insya allah akan menghasilkan siswa yang baik pula.
·         Guru yang baik merupakan idaman bagi semua siswa, masyarakat, bangsa dan negara.
·         Guru yang baik akan membawa bangsa dan negara Indonesia ini ke arah yang lebih baik dengan menghasilkan generasi-generasi yang baik pula.
3.      Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini? Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi:
·         Guru yang mempunyai jiwa yang tulus dan setia untuk mengajar dan mendidik siswanya.
·         Guru yang mempunyai ilmu, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan yang luas dan mendalam.
·         Guru yang menguasai IPTEK, dan mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
·         Guru yang memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar, media pembelajaran, system dan alat evaluasi
·         Guru yang mampu memotivasi belajar siswanya.
·         Guru yang mampu mengembangkan minat dan bakat siswa.
·         Guru yang selalu memperbaharui dan mempertajam ilmunya sejalan dengan perkembangan IPTEK. Ia harus belajar dan terus belajar.
·         Guru yang mampu menjadi teladan yang baik bagi siswanya.
4.      Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.

Sumber Bacaan
ciri-ciri-guru-hebat.html
Ciri-ciri Guru Yang Baik dalam Mengelola Pembelajaran « Nazwadzulfa's Blog.htm
Ciri-Ciri Guru Yang Baik_Efektif « Khoi82's Blog.htm



Membangun Generasi Emas


Generasi Emas, Perlu Guru Profesional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan akan menentukan nasib suatu bangsa di masa yang akan datang. Baik buruknya suatu generasi, bergantung pada elok-tidaknya ketika dalam kandungan pendidikan. Melalui pendidikan akan terlahir generasi-generasi penerus bangsa, yang diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia ini ke arah yang lebih baik. Terkait dengan pendidikan, baru saja kita memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Rabu, 02 Mei 2012. Tema sentral  Hardiknas tahun ini yang disampaikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, Prof. Dr. Mohammad Nuh adalah “Bangkitnya Genasi Emas”. Ada 4 poin yang disampaikan beliau dalam sambutannya, diantaranya perihal investasi pengembangan SDM untuk Indonesia 2045. Pengembangan SDM ini berkaitan dengan tujuan terbentuknya generasi emas Indonesia. Perangkat yang menjadi bahan investasi tersebut menyangkut perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidikan. M.Nuh dalam pernyataannya menyebutkan bahwa ekspansi akses pendidikan akan dibuka besar-besaran hingga 2035. Perluasan tersebut terkait jenjang pendidikan PAUD hingga pendidikan tinggi.
Sambutan Moh. Nuh dengan tema besarnya harus kita apresiasi dan renungi makna di balik “Generasi emas” tersebut. Emas yang dinilai berharga tentu tidak akan bermanfaat manakala ia hanya terpajang tanpa ada kontribusi nyata bagi masyarakat. Generasi emas tentunya generasi yang berkualitas. Generasi atau penerus bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, yang cerdas serta memiliki komprehensif dengan kriteria antara lain produktif, inovatif, kreatif, mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain di dunia serta mampu membawa bangsa dan negaranya ke arah yang lebih baik. Mereka adalah generasi yang mampu menjadi solusi bagi setiap kemelut bangsa.
Untuk melahirkan generasi emas Indonesia tentunya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan peran pendidik yakni orang tua dan guru sangat diperlukan. Pendidikan pertama di bentuk di keluarga oleh orang tua. Guru merupakan orang tua kedua anak dalam pendidikan. Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalbar Suhartono Arham menyatakan pendidikan adalah ujung tombak mempersiapkan generasi bangsa. Semua stakeholder diharapkan tidak melupakan roh pendidikan. “Pendidikan bukan hanya transfer knowledge saja tapi pembentukan karakter manusia,” ungkap Suhartono. Suhartono mengajak semua stakeholder ikut mempersiapkan generasi emas Indonesia. Sebab, menurutnya, mengurus pendidikan merupakan pekerjaan besar yang tidak dapat dikerjakan hanya oleh suatu instansi pemerintah.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk melahirkan generasi emas, diperlukan guru yang profesional. Adapun tips membangun generasi emas melalui pembelajaran Bahasa. Indonesia di SMA yaitu:
1.      Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Misalnya dengan menyediakan buku-buku pelajaran, laboratorium, komputer dan lain-lain
2.      Guru harus mampu mendidik. Tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi ia juga harus mendidik. Mendidik akhlak, sikap siswa serta meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Guru juga harus mampu membangun karakter siswa.
3.      Guru harus selalu belajar dan meningkatkan kompetensinya seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Tugas guru mengajar dan ia juga harus terus belajar, jangan merasa cukup dengan ilmu yang telah dimiliki. Guru harus memperbaharui dan mempertajam ilmunya.
4.      Guru harus memotivasi siswa untuk belajar dan terus belajar.
5.      Guru harus menguasai teknologi dan mampu memanfaatkannya dalam pembelajaran.
6.      Guru harus menjadi teladan yang baik untuk siswa maupun masyarakat. Karena guru adalah figur yang digugu dan ditiru.
7.      Dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya membangun PAKIEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan). Misalnya dengan menggunakan metoda pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
 Bukan terus menggunakan pembelajaran tradisonal, guru menerangkan siswa mendengarkan, mencatat, dan bertanya. Pembelajaran seperti itu akan membuat siswa bosan, siswa menjadi pasif dan pola pikirnya tidak akan berkembang. Hendaknya pembelajaran dapat memancing kreatifitas dan keaktifan siswa dalam belajar. Sehingga pola pikir siswa dapat berkembang.
8.      Guru harus menguasai secara luas dan mendalam materi pelajaran.
Misalnya guru akan menyampaikan materi mengenai pidato atau sambutan. Guru harus menguasai materi tersebut. Hendaknya guru membaca beberapa referensi buku mengenai materi yang akan disampaikan,  jangan hanya terpaku pada satu buku. Selain itu juga materi tersebut dapat dicari melalui internet.
9.      Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan, dan tentunya mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada siswanya dan untuk semua orang.
10.  Guru harus mampu mengembangkan minat dan bakat siswa. Setiap siswa mempunyai minat dan bakat yang berbeda. Seorang guru hendaknya mengetahui minat dan bakat siswa.
Misalnya seorang siswa mempunyai minat dan bakat dalam menulis puisi, guru harus membantu menyalurkan dan mengembangkan bakat siswa tersebut melalui pembelajaran menulis puisi.

Melalui tips-tips tersebut mudah-mudahan dapat terlahir generasi emas Indonesia, yang dapat berkilau. Dan dapat membawa bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang lebih maju dan lebih baik.

Sumber Bacaan:
”Cikgu Sastra”  Blognya Musa Ismail.htm (Guru SMAN 3 Bengkalis.)
Okezone.com
Kompasiana (Selamat Hari Pendidikan Nasional dan Bangkitkan Generasi Emas Indonesia.htm)
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 & PP RI Nomor 74 Tahun 2008